Saat dimana fase ujian pertama. Ujian kelulusan akan niat karenaNya. Terguncang akan rayuan kembali ke masa lalu. . . Masa lalu ku, adalah masa lalu yang biasa. Menurutku. Bahkan tidak patut menurutku dikatakan hijrah, karena aku tidak merasa pernah melalaikan apapun. Aku tetap shalat, aku tetap ngaji. Yaaa..begitulah acap kali lisan ini selalu berkata. . . Lantas, ketika diri ini mulai berbenah diri. Allah selalu menanyakan kembali. Apakah benar berubah karenaNya? Apakah sudah benar langkah kaki kita? . . Terkadang, kita sendiri yang merasa paling benar. Kita sendiri yang merasa bahwa kita tidak pernah salah. Padahal sejatinya, benar atau salahnya perbuatan bukanlah karena perasaan kita nyaman atau tidaknya. Bukan karena perasaan suka atau tidaknya. Tapi benar menurut Dia. Dia Sang Maha Benar. Pemilik Alam Semesta. Pemilik Hati setiap manusia. . . Meluruskan akan niat, Meluruskan akan tujuan. Bukanlah perkara mudah. Sulit. Perlu penguat, perlu pegangan. Apa itu? Sahabat Taa
Bangga? Tidak. Dulu aku tidak bangga. Bahkan aku merasa hal yang tak patut aku banggakan. Aku merasa malu, ketika harus izin ibadah. Aku merasa malu, ketika harus taat. Aku merasa malu, ketika aku harus terlihat baik. Karena menurutku tidak ada bedanya. Karena menurutku ISLAM hanyalah sebuah agama belaka. BEDA! YA..justru sangatlah beda. Setelah pencarian, aku menemukan hal yang belum pernah aku temukan. ISLAM ternyata tidak seperti yang aku bayangkan. ISLAM ternyata jauh lebih dari sekedar agama. ISLAM itu THE VIEW OF LIFE. Pandangan Hidup. Yang karenanya, semua aktivitas berporos padanya. Segala hal, segala aspek. Dari yang simple, sampai yang kompleks. Sebuah tatanan yang begitu SEMPURNA, tanpa Cela, tanpa Cacat. Dijamin langsung oleh Dia. Dia Sang Pemilik Alam Semesta. Yang karenaNya pula, aku bisa hidup sampai sekarang. . Sebuah rantai kebodohan yang sangat jelas aku buat sendiri, untuk membentengi akal yang belum sempurna. Merasa lebih pandai sehingga enggan di atur bahkan